JENIS DAN FUNGSI UPS (UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY)

Sedikit Info Seputar JENIS DAN FUNGSI UPS (UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY) Terbaru 2017 - Hay gaes kali ini team Zona Free Game Android , kali ini akan membahas artikel dengan judul JENIS DAN FUNGSI UPS (UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY), kami selaku Team Zona Free Game Android telah mempersiapkan artikel ini untuk sobat sobat yang menyukai Zona Free Game Android . semoga isi postingan tentang Artikel info teknologi, yang saya posting kali ini dapat dipahami dengan mudah serta memberi manfa'at bagi kalian semua, walaupun tidak sempurna setidaknya artikel kami memberi sedikit informasi kepada kalian semua. ok langsung simak aja sob
Judul: Berbagi Info Seputar JENIS DAN FUNGSI UPS (UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY) Terbaru
link: JENIS DAN FUNGSI UPS (UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY)

"jangan lupa baca juga artikel dari kami yang lain dibawah"

Berbagi JENIS DAN FUNGSI UPS (UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY) Terbaru dan Terlengkap 2017


Uninterruptible power supply (disingkat UPS) adalah perangkat yang biasanya menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternatif, untuk Dapat memberikan suplay daya yang tidak terganggu untuk perangkat elektronik yang terpasang.
Salam smart IT untuk anda semua pembaca setia artikel printerilmu. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai perangkat keras UPS. Setelah sebelumnya membahas mengenai jenis prosesor komputer.
UPS merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware. UPS akan menjadi system yang sangat penting dan sangat diperlukan pada banyak perusahaan penyedia jasa telekomunikasi, jasa informasi, penyedia jasa internet dan banyak lagi. Dapat dibayangkan berapa besar kerugian yang timbul akibat kegagalan daya listrik jika sistem tersebut tidak dilindungi dengan UPS.

CARA KERJA UPS
UPS bekerja berdasar kepekaan tegangan. (RT) UPS akan menemukan penyimpangan jalur voltase (linevoltage) misalnya, kenaikan tajam, kerendahan, gelombang dan juga penyimpangan yang disebabkan oleh pemakaian dengan alat pembangkit tenaga listrik yang murah. Karena gagal, UPS akan berpindah ke operasi on-battery atau baterai hidup sebagai reaksi kepada penyimpangan untuk melindungi bebannya (load).

Jika kualitas listrik kurang, UPS mungkin akan sering berubah ke operasi on-battery. Kalau beban bisa berfungsi dengan baik dalam kondisi tersebut, kapsitas dan umur baterai dapat bertahan lama melalui penurunan kepekaan UPS.
UPS (Uninterruptible Power Supply) alias Uninterruptible Power Source alias Uninterruptible Power System alias Continuous Power Supply (CPS) atau juga battery backup adalah alat power protection untuk menyuplai tenaga listrik temporer yang langsung memberi pasokan tenaga listrik ketika sumber tenaga listrik utama terhenti atau padam (contoh dari PLN), selain itu UPS juga memiliki beberapa fungsi tambahan lainnya.

UPS biasanya dipakai untuk peralatan komputer, telekomunikasi atau peralatan lain yang membutuhkan tenaga listrik berkesinambungan (tak terputus) pada saat peralatan tersebut sedang digunakan dengan tujuan mencegah -misalnya- kehilangan data ataupun kerusakan sebagian/keseluruhan komponen dari alat berharga mahal sewaktu pasokan tenaga listrik utamanya mendadak terhenti.

UPS tidak mengakibatkan interupsi seperti genset (standby generator) artinya peralatan akan menerima pasokan tenaga listrik pengganti -ketika tenaga listrik utama terhenti- dari UPS saat itu juga (instantly) sehingga peralatan tetap berjalan secara normal, sedangkan generator akan mengakibatkan interupsi (contoh, komputer akan ter-restart) sekalipun pengaktifan generator dilakukan secara otomatis.

Pada awalnya harga UPS sangat mahal namun kini relatif terjangkau sehingga relatif telah banyak digunakan. Bila ditilik dari lokasi penggunaannya, secara umum UPS terbagi atas 3 jenis yaitu indoor UPS, outdoor UPS (biasa dipergunakan pada pemancar/BTU), dan internal UPS (lampu darurat). Disini hanya akan dibahas indoor UPS namun sebelum membahas jenis-jenis serta kelebihan dan kekurangannya sebaiknya kita mengenal lebih dahulu masalah umum yang biasa terjadi pada tenaga listrik karena hal ini erat hubungannya dengan kemampuan dari masing-masing jenis UPS yang berbeda.

JENIS UPS BERDASARKAN CARA KERJANYA
UPS memiliki berbagai jenis yang membedakan dari cara kerjanya antara lain adalah sebagai berikut:

UPS Offline
Prinsip kerjanya adalah pada saat UPS mendapat supply dari sumber listrik utama output UPS  langsung dari sumber listrik utama. Pada saat sumber listrik utama mati atau diluar range yang telah ditentukan UPS bekerja dari inverter (Pengubah listrik DC dari Battere menjadi Listrik AC 220). Perpindahan dari supply listrik ke supply baterai tersebut terdapat waktu pindah (transfer time) +/- 2ms - 4ms yang dapat mengakibatkan komputer restart, hal ini jarang terjadi tetapi masih ada resiko komputer restart.
UPS jenis ini mempunyai kelemahan yaitu jika tegangan input naik turun maka tegangan output dari Ups ini akan naik turun juga. Untuk memperbaiki kelemahan ini maka di buatlah Ups Line Interkative, yaitu dengan menambahkan stabilizer (AVR- Automatic Voltage Regulator) pada saat UPS bekerja dari sumber listrik utama.

Line-interactive UPS
Pada UPS jenis ini diberi tambahan alat AVR (automatic voltage regulator) yang berfungsi mengatur tegangan dari suplay daya ke peralatan.

UPS On Line
Prinsip kerjanya adalah UPS akan bekerja selalu dari inverter baik UPS bekerja dari sumber listrik utama maupun sumber listrik utama mati (UPS bekerja dari battere). Jadi dikarenakan UPS selalu bekerja dari inverter maka tidak ada transfer time (waku pindah) pada saat perpindahan dari batere ke sumber listrik utama bagitu pula sebaliknya dan tegangan serta frekuensi output UPS juga akan sangat stabil.
Pada system online ini pada umumnya terdapat converter AC to DC sebagai pengganti batere pada saat UPS bekerja dari sumber listrik utama. Jadi perpindahan itu terjadi dari converter ke batere atau sebaliknya. Inverternya tetap bekerja untuk memberikan tegangan AC 220 pada output UPS. Sehingga tidak ada transfer time pada saat perpindahan dari sumber listik utama ke batere atau sebaliknya.

UPS BERDASARKAN JENIS GELOMBANGNYA
Dalam memilih ups sebaiknya kita mengetahui bentuk gelombang yang dihasilkan oleh inverter dari ups. Karena hal ini akan mempengaruhi kinerja dari beban yang akan dihubungkan dengan ups. (bentuk gelombangnya sebaiknya disesuaikan dengan karakter baban yang akan dipakai). Menurut Bentuk Gelombangnya UPS dibagi menjadi dua:

UPS dengan bentuk gelombang sinusoidal / sinewave.
Bentuk gelombang ini bentuknya sama dengan bentuk gelombang listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik atau genset.

UPS dengan bentuk gelombang non sinusoidal
Gelombang Dapat berupa step wave atau ada pula yang menyebutnya simulated sinewave,juga ada yang berupa square wave. Dari jenis-jenis UPS ini dapat diketahui, pada umumnya jenis offline dan line interkative gelombang listrik dari inverternya berbentuk simulated sinewave atau square wave, meskipun ada pula yang sinusoidal. Sedangkan pada jenis online dipastikan bentuk gelombang dari inverternya sinusoidal.
Apa pengaruhnya bentuk gelombang ini terhadap beban. Bentuk gelombang sinusiodal merupakan bentuk gelombang yang terbaik bagi peralatan elektronik. Karena secara umum peralatan elektronik memang didesain untuk dapat bekerja baik dengan bentuk gelombang ini. Sedangkan bentuk non sinusiodal kadangkala membuat peralatan elektronik menjadi lebih panas (stress) bila dibandingkan dengan bentuk gelombang listrik yang sinusiodal.
Mungkin, karena bentuk gelombang sinusiodal kalau diukur dengan multimeter rms biasa dan dibandingkan dengan pengukuran menggunakan multimeter true rms akan mendapatkan nilai yang sama. Sedangkan gelombang non sinusiodal jika dilakukan pengukuran dengan multimeter rms biasa biasanya lebih rendah nilainya dibandingkan dengan pengukuran multimeter true rms, misal dengan multimeter rms biasa terukur 176Vac sedangkan dengan mulimeter true rms terukur 220Vac. Nilai tegangan sebenarnya, 220Vac yang terukur dengan multimeter true rms. Sedangkan setting pada ups biasanya menggunakan multimeter rms biasa. Kita bisa bayangkan kalau menggunakan multimeter rms biasa disetting terukur 220Vac, dan bila diukur dengan multimeter true rms bisa menjadi 250Vac, mungkin hal inilah yang menjadi kenapa komponen elektronik menjadi lebih panas bila menggunakan gelombang listrik non sinusiodal.
Tapi terkadang pengukuran dengan multimeter rms biasa pada gelombang non sinusiodal mendapatkan nilai yang lebih tinggi dibandingan dengan multimeter true rms. Nilai ini tergantung dari bentuk gelombang non sinusidalnya itu sendiri.

FUNGSI UTAMA DARI UPS
Ada beberapa Fungsi Utama UPS adalah sebagai berikut:
Ø  Memberikan energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya pada listrik utama.
Ø  Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera menghidupkan genset sebagai pengganti listrik utama.
Ø  Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera melakukan back up data dan mengamankan [[sistem operasi] (OS) dengan melakukan shutdown sesuai prosedur ketika listrik utama padam.
Ø  Mengamankan sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat mengganggu sistem komputer baik berupa kerusakan software, data maupun kerusakan hardware.
Ø  UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahan tegangan pada input sehingga tegangan output yang digunakan oleh sistem komputer berupa tegangan yang stabil.
Ø  UPS dapat melakukan diagnosa dan management terhadap dirinya sendiri sehingga memudahkan pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap sistem.
Ø  User friendly dan mudah dalam installasi.
Ø  Pengguna dapat melakukan kontrol UPS melalui jaringan LAN dengan menambahkan beberapa aksesoris yang diperlukan.
Ø  Dapat diintegrasikan dengan jaringan internet.
Ø  Notifikasi jika terjadi kegagalan dengan melakukan pengaturan perangkat lunak UPS management.

KOMPONEN-KOMPONEN UPS
Pada UPS mempunyai beberapa komponen utama yang sangat berperan dalam ketahanan fungsi UPS ini, komponen tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
Baterai
Jenis baterai yang digunakan UPS umumnya berjenis lead-acid atau jenis nikel-cadmium. Baterai ini umumnya mampu menjadi sumber tegangan cadangan maksimal selama 30 menit.
Rectifier (penyearah). Penyearah berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC dari suplay listrik utama. Hal ini bermanfaat pada saat pengisian baterai.

Inverter
Kebalikan dari penyearah, inverter berfungsi untuk mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC. Hal ini dilakukan pada saat baterai pada UPS digunakan untuk memberikan tegangan ke komputer.

Rectifier
Berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi DC dari supply daya untuk mengisi battery.

TIPS SEBELUM MEMBELI DAN MEMILIH UPS KOMPUTER
Anda mempunyai komputer dan aliran listrik di daerah anda tidak stabil yang berakibat kerusakan komputer karena bolak balik mati listrik atau tegangan yang terus naik turun. Solusi untuk permasalahan diatas adalah salah satunya dengan membeli UPS yang berfungsi untuk menjaga agar komputer tetap menyala ketika listrik padam atau bisa menjaga kesetabilan aliran listrik. Tetapi, Apabila anda ingin membeli UPS pertama kali, silahkan perhatikan hal berikut dalam memilih ups yang bagus dan sesuai kebutuhan komputer anda :
Ø  Pastikan anda membeli UPS mempunyai daya yang lebih besar dari pada Power Suply komputer anda. Power supply biasanya dalam satuan Watt sementara kapasitas UPS dalam satuan VA. Satuan Watt dan VA adalah tidak sama. Watt = VA x Power Factor. Biasanya di kardus UPS tertera berapa besar kapasitas VA dan Power Factor.
Ø  Cek kapasitas baterai. Berapa lama UPS dapat hidup (membackup) ketika listrik padam. Biasanya berkisar antara 8-20 menit.
Ø  Pastikan UPS dilengkapi dengan AVR (Stabilizer) dan fuse (anti petir) yang berkualitas sehingga jika tegangan listrik turun ataupun tidak stabil, maka kerusakan di computer atau komponennya dapat dicegah.
Ø  UPS mempunyai Transfer time yang kecil, sehingga ketika listrik padam, UPS dengan cepat menggatikan pasokan daya dan komputer tidak mengalami restart.


Semoga informasi mengenai UPS ini bermanfaat untuk anda semua pembaca setia artikel printerilmu. baca juga artikel menarik dibidang informatika yang membahas mengenai komputer sering restart. Salam smart IT

Itulah sedikit Artikel JENIS DAN FUNGSI UPS (UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY) terbaru dari kami

Semoga artikel JENIS DAN FUNGSI UPS (UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY) yang saya posting kali ini, bisa memberi informasi untuk anda semua yang menyukai Zona Free Game Android . jangan lupa baca juga artikel-artikel lain dari kami.
Terima kasih Anda baru saja membaca JENIS DAN FUNGSI UPS (UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY)